Surahman : Moratorium Ospek Di Kampus Mendesak Di laksanakan.


[pkscibitung/dee] Pasca kematian Fikri Dolasmantya Surya ketika mengikuti kegiatan penerimaan mahasiswa baru ITN malang pada 13 Oktober 2013, menjadi topik pembicaraan berbagai pihak, salah satunya yang hangat adalah usulan agar kegiatan ospek dihentikan sementara (moratorium) karena kerap memunculkan kekerasan yang berujung kematian.

Surahman Hidayat, anggota Komisi X DPR RI, dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, saat di hubungi di Jakarta, 18 Desember 2013, mendukung moratorium atau penghentian sementara kegiatan ospek, karena di anggap sarat dengan kegiatan kekerasan, aksi balas dendam senior kepada junior, ” Moratorium ospek dikampus mendesak di laksanakan, karena kegiatan ospek sudah banyak menelan korban, ini menjadi pelajaran penting bagi semua perguruan tinggi”, tegasnya.

Harusnya dengan kegiatan Ospek, lanjut Politisi Senior dari PKS ini, para mahasiswa baru bisa lebih mengenal lingkungan sekolah, menambah wawasan dan membangun silaturrahim serta kebersamaan di antara sesama mahasiswa lainnya, baik sesama mahasiswa baru maupun mahasiswa seniornya, " bukan menjadi ajang balas dendam dan memberikan sanksi berat, ” ujarnya lagi.

Selama ini kegiatan Ospek lebih banyak mengedepankan aspek fisik ketimbang aspek intelektual, dan cendrung menjadi ajang balas dendam mahasiswa lama kepada mahasiswa baru, Kegiatan Ospek di kampus lebih banyak mudhorotnya, ketimbang manfaatnya. “ harus segera di putus mata rantainya, dan di hapuskan saja secara total bentuk kegiatan-kegiatan seperti itu, karena sudah banyak korban jiwa,” tutup Surahman.

DR. Surahman Hidayat,MA
Ketua BKSAP DPR RI
Anggota Komisi x DPR RI

Tinggalkan komentar