Hati Hati, Tontonan Televisi Bentuk Perilaku Negatif Anak


Pks-Cibitung – Anggota Bidang Pengawasan Isi Siara Komisi Penyiara Indonesia Daerah (KPID) Sumut, Syafruddin Pohan, menjelaskan sampai saat ini perilaku negatif anak-anak Indonesia banyak diadopsi dari televisi. Hal itu sejalan dengan rata-rata menonton televisi anak di Indonesia antara 3-6 jam per hari.

Pada kegiatan bertajuk “Literacy Media Kepada Masyarakat Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) Tahun 2012” yang digelar di Mutiara Suara Nafiri Convention Hall Medan, Syafruddin menjelaskan artinya kebiasaaan menonton anak Indonesia tersebut 2 kali lipat dibanding anak-anak di AS dan 5 kali lipat dibanding anak yang berada di Kanada.

“Dengan demikian orangtua sebaiknya membiasakan kepada dirinya dan keluarganya untuk mengajukan pertanyaan sebelum memutuskan menonton televisi. Pertanyaan tersebut adalah adakah kegiatan lain yang lebih pantas dilakukan daripada menonton televisi?,” ujarnya, Sabtu (30/6/2012).

Lanjutya, menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) yang melakukan hasil riset terhadap 87,025 anak di Inggris, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat (1963-1978), menetapkan waktu menonton anak yang ideal maksimal dua jam per hari atau 10 jam per pekan. Malah katanya anak-anak yang berumur dibawah dua tahun dianjurkan tidak menonton televisi.

“Saya heran kenapa televisi saat ini sangat banyak program kebanci-bancian. Berapa orang sih banci di Indonesia. Tetapi kalau tetap disiarkan berulang-ulang itu tidak benar. Kenapa heboh media jadi menayangkan banci atau alay-alay gitu,” ujarnya sembari tertawa.(tribun)

Sumber :
http://www.islamedia.web.id/2012/06/hati-hati-tontonan-televisi-bentuk.html?m=1

Tinggalkan komentar