Hentikan Eksploitasi Kebancian!!!


sumber : http://wisatabaca.wordpress.com

Ass.Wr.Wb. Mohon kepada KPI agar bersikap tegas, gak usah takut terhadap kebenaran. Larang semua tayangan yang menampilkan banci !! Cekal saja Ivan G, Olga S, Aming dll. Dampaknya sangat buruk. Ini ada sebuah contoh kasus : Ada seorang ibu berkisah pada saya bahwa salah seorang keponakannya memberikan jawaban mengejutkan ketika ditanya cita-citanya kelak. Anak laki-laki 5 tahunan itu ingin menjadi banci, seperti Ivan Gunawan. Sang tante mengelus dada dengan prihatin,”Anak itu memang suka menonton,’Super Mama seleb concert’ di rumahnya. [Majalah Ummi no. 11/XIX Maret 2008/1429H hal.48]. Tolong KPI, bersikap tegaslah. Saya yakin Kalo FPI berani mencekal tayangan pria yang kebancian spt Ivan G, Olga, Aming dll akan didukung penuh oleh FPI dan Organisasi Islam lainnya. Dan juga mungkin oleh organisasi agama lainnya. Wassalam (Ruly Taufik, Jawa Barat)

Demikianlah salah satu surat yang dilayangkan masyarakat ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), tentang tayangan kebancian yang semakin marak di televisi kita. Media penyiaran memang sebuah ruang publik yang memberikan kesempatan luas terhadap semua jenis manusia dan semua kultur. Akan tetapi segala sesuatu yang berlebihan yang ditampilkan oleh televisi dapat berakibat buruk kepada pemirsa. Terutama anak-anak yang menjadi cikal bakal generasi mendatang.

Hampir semua orang menganggap bahwa banci itu abnormal. Hanya sebagian orang saja yang bersifat subyektif menilai bahwa banci itu normal. Padahal objektifnya, menurut pakar psikiater kesehatan bahwa banci/waria itu adalah tidak normal. Yang normal adalah laki-laki atau wanita.

Televisi adalah media yang sangat efektif memberikan pengaruh yang sangat luar biasa. Perlu dicamkan oleh penyedia siaran bahwa di depan televisi mereka itu ada anak-anak yang kita inginkan kelak mereka menjadi pelanjut generasi, yang menjadi cikal bakal pemimpin bangsa ini. Tiba-tiba saja saat ini mereka mendapatkan tayangan kebancian yang dianggap oleh sebagian besar para pendidik negeri ini akan merusak moral anak-anak.

Jika ingin negeri ini menjadi negeri yang sehat, maka tampilkan tayangan televisi yang memiliki norma yang sehat dan mendidik. Tentu semua sepakat jika televisi kita kelak menampilkan nilai-nilai edukatif dan perjuangan, yang dikemas dengan entertain yang berkualitas. Karena faktanya, tayangan dengan model kebancian merupakan tayangan yang mengeksploitir komunitas tertentu untuk tujuan komersil. Menurut Arif Rahman, tokoh pendidik negeri ini mengatakan bahwa gangguan seks pada banci merupakan penyakit yang harus ditolong, bukan untuk dieksploitir.“Tayangan kebanci-bancian ini harus dihilangkan dari wajah televisi kita, pasalnya ini akan membuat banyak peniruan-peniruan khususnya pada anak-anak,” jelas Arif.

Menurut Rani Razak Noe’man dari Yayasan Kita dan Buah Hati, menurutnya anak-anak memiliki kecenderungan besar untuk terpengaruh dan mudah meniru setiap model atau gaya yang ada dalam program televisi yang mereka saksikan. Bahkan dari hasil survey yang dilakukan di beberapa kota di Indonesia, tayangan seperti mamamia atau superseleb yang banyak memakai model banci ini disadari oleh responden tidak baik untuk ditonton karena memang tidak mendidik. Padahal, tayangan seperti ini merupakan bentuk dari pelecehan terhadap kelompok tertentu dan itu melanggar aturan dalam P3 dan SPS KPI.

Untuk mengurangi dampak buruk tayangan seperti, Arif dan Rani menyarankan para orangtua mendampingi anak-anak mereka ketika menyaksikan acara televisi dengan juga memberikan pengarahan dan bimbingan mengenai buruk baiknya tayangan tersebut. Selain itu, mereka berharap agar KPI untuk menata tayangan-tayangan televisi supaya lebih baik dan mendidik.

Sementara itu, KPI Pusat meminta kepada seluruh stasiun televisi untuk tidak menayangkan dan mengeksploitasi program yang berisikan perilaku kebanci-bancian.Bahkan MUI menyatakan dengan tegas bahwa laki-laki berperilaku dan berpenampilan seperti wanita (dengan sengaja), demikian juga sebaliknya, hukumnya adalah haram. Selain itu, dari sudut pandang pendidikan yang dimaksud dengan kebanci-bancian adalah kelainan identitas seksual (Gender Identity Disorder), suatu penyakit yang secara klinis harus diobati. Menjadi salah pada saat kebanci-bancian digunakan untuk eksploitasi ekonomi, terlebih ditampilkan pada publik melalui media televisi yang dampaknya dapat mempengaruhi masyarakat membenarkan perilaku kebanci-bancian tersebut. Kemudian dilihat sisi psikologis, dengan tingginya intensitas dari tayangan kebanci-bancian di televisi dapat mempengaruhi dan ditiru anak-anak.

Gimana negara mau maju jika masyarakatnya pada banci………..!?@

Satu pemikiran pada “Hentikan Eksploitasi Kebancian!!!

  1. kadang, kita sering lupa bahwa harta yg baik harus diraih dengan cara-cara yg baik pula… mungkin kita merasa bahwa cara-cara yg tidak baik dalam mencari nafkah bisa ditebus dengan berkali-kali haji & umrah…

    selamat Berpuasa… semoga segala ibadah kita diterima oleh Allah SWT, amin…

    sebagai tambahan, saya membuat tulisan untuk menjawab mengapa kita masih didera malas beribadah, baik mahdhah maupun ghayru mahdhah, terutama di luar Ramadhan…

    tulisan saya tentang “Mengapa Pahala Tidak Berbentuk Harta Saja, Ya?”

    silakan berkunjung ke:

    http://achmadfaisol.blogspot.com/2008/08/mengapa-pahala-tidak-berbentuk-harta.html

    semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin…

    salam,
    achmad faisol
    http://achmadfaisol.blogspot.com/

Tinggalkan komentar