Selamat Jalan Saudaraku, Antara Kau dan Aku Hanya Soal Waktu


wpid-fb_img_1434956441717_1.jpg

pks-cibitung.com[win] – Semangat Sriyanto untuk mengikuti mukhoyyam kader PKS yang dilaksanakan DPD PKS Kabupaten Bekasi, Desember tahun lalu harus pupus karena rekomendasi dokter agar dirinya tidak melakukan aktifitas fisik yang berat. Terpaksa Sriyanto harus merelakan tidak ikut mukhoyyam demi menjaga kesehatannya. Namun dirinya tidak lantas tinggal diam, Sriyanto tetap menyiapkan perbekalan dan diserahkan kepada teman-teman satu regu untuk menambah bekal regunya.

“Akh, ini perbekalan ana sudah siap, mau diantar kemana?” Tanya Sriyanto kepada Winarto, salah satu rekan regunya melalui telepon

“Udah akh, antum ga usah nyiapin, ga pa pa, antum kan ga ikut” Jawab Winarto

“Gak pa pa akh, udah ana niatkan bantu temen-temen grup” Tegas Sriyanto

Akhirnya teman-temannya berangkat mukhoyyam tanpa Sriyanto. Selepas kegiatan mukhoyyam, Sriyanto turut tersenyum senang ketika teman-temannya bercerita dengan gembira tentang serunya kegiatan mukhoyyam. Sriyanto masih berharap bisa mengikuti mukhoyyam susulan. Namun ternyata, setelah itu kesehatannya semakin menurun. Sriyanto harus keluar masuk rumah sakit. Jangankan berangkat mukhoyyam, bahkan Sriyanto tak lagi bisa melakukan aktifitas bekerja di PT Denso tempatnya mencari nafkah selama ini.

Hasil diagnosa dokter, Sriyanto mengalami gagal ginjal dan harus menjalani perawatan intensif dan cuci darah secara rutin. Namun Sriyanto tidak patah semangat, dirinya menjalani perawatan dengan serius, bahkan ditambah dengan pengobatan akupunktur berharap bisa menyembuhkan penyakitnya.

Takdir Allah berkata lain, setelah lebih dari enam bulan menjalani perawatan karena penyakitnya itu, akhirnya Senin, 22 Juni 2015, pukul 08.30 tepat diusianya yang ke 45 tahun lebih 1 bulan, di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Allah berkehendak memanggil hambanya yang sederhana itu untuk kembali keharibaanNYA.

Suasana duka menyelimuti kader PKS Cibitung, terutama teman-teman satu grupnya. Berduyun-duyun teman-teman kader PKS Cibitung, teman-teman kerja di PT Denso dan para tetangga datang kerumah duka di Perumahan Citra Villa Wanasari.

Sriyanto dipanggil Allah, meninggalkan seorang istri, Ani Riswati dan tiga anaknya, Hasna Latifah, lulus SMA, M Thoriq Fikri Nur Fauzi, kelas 9 SMP dan Khairul Nisa Nurul Fadhila, lulus SD.

Kesan mendalam terhadap almarhum, yang diceritakan Ani Riswati kepada teman-temannya yang datang takziah, adalah saat-saat terakhir pesan almarhum kepada dirinya.

“Abi berpesan agar saya ikhlas, dia bilang mau pindah tempat, disana tempatnya luas tidak seperti disini, sempit” Demikian ungkap Ani menceritakan pesan suaminya.

Puluhan orang turut mensholatkan jenazah Sriyanto di masjid Nurul Muttaqien perumahan Citra Villa yang dipimpin oleh ustadz Hizbullah Undu, Lc. Sayapun tak kuasa menahan air mata saat sholat berlangsung.

Selesai disholatkan, jenazah dibawa ke kampung halamannya di kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Keberangkatan jenazah diiringi oleh keluarga dan teman kerja. Turut pula mengantarkan jenazah Sriyanto, sekretaris ranting PKS wanasari sekaligus rekan satu grup pengajian, Iskandar.

Kabar terakhir dari Iskandar, bahwa jenazah akan dimakamkan hari ini pukul 11 di Klaten.

Selamat jalan saudaraku, antara kau dan aku hanya soal waktu, nantipun kami akan menyusul dipanggil Illahi Rabbi.

Semoga Allah menerima segala ibadahmu, mengampuni segala salah dan dosamu serta memberikan tempat terbaik disisiNYA.

 

Cibitung, 23 Juni 2015

Tinggalkan komentar