Bersaing dengan Anak Presiden dan Anak Raja, Sukamta Lolos Ke Senayan


image

DR. Sukamta, FPKS DPR RI

PKS-Cibitung.Com [TM]
Mindset, yang merupakan derivasi dari visi bangsa kita, perlu terus diasah agar dapat memberikan arah perjalanan bangsa secara jelas. (Sukamta: 2014)

Begitulah salah satu pemikiran Sukamta mengenai “Mindset Ekspansi” dalam tulisannya di Harian Republika edisi 29 Oktober 2014. Sukamta yang lahir di Klaten, 6 April 1967, merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebelumnya, Sukamta muda merupakan aktivis yang bersama teman-temannya ikut membangun PKS sejak awal. Masuk tahun 2009 Sukamta dimanahkan menjadi anggota DPRD Provinsi D.I. Yogyakarta. Selanjutnya di tahun 2014 Sukamta memperoleh kepercayaan masyarakat Yogyakarta menjadi wakil mereka di Senayan untuk masa jabatan 2014-2019.

Bagi Sukamta, Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014 memberi tantangan berkesan. Sistem pemilu yang berbeda dengan sebelumnya – menurut Sukamta – membuat para calon anggota legislatif (caleg) harus turun lapangan mengenal langsung masyarakat.

“Karena saat ini populer saja tidak cukup. Seperti di dapil saya, Yogyakarta. Terhitung ada sembilan nama tokoh atau orang terkenal ikut pemilu. Mulai anak presiden hingga anak raja. Kalau bicara popularitas, ya semua terkenal luar biasa,” ujar peraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta ini.

Yogyakarta disebut sebagai dapil (daerah pemilihan) neraka pada Pemilu 2014 karena menjadi wilayah kompetisi antarpartai dan antarcaleg dengan nama-nama besar. Masing-masing berusaha meraih kepercayaan masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya seorang menteri yang sudah lama memasang baliho di berbagai sudut Yogyakarta, namun akhirnya tidak terpilih.

Sukamta mengatakan bahwa masyarakat sekarang sudah mulai mempertimbangkan kualitas calon wakilnya. Oleh karena itu, bersama tim kampanye PKS Yogyakarta, seluruh kader, dan simpatisan, Sukamta bekerja keras melakukan kampanye keliling daerah selama 1,5 tahun penuh dan tidak putus.

“Alhamdulillah, dari PKS lebih luar biasa lagi semangat dan kerja sama semua pihak. Mulai dari kader yang mengakar, partisipasi dan kerja keras relawan, dan sebagainya. Benar-benar luar biasa,” kata Sukamta yang pernah menjadi anggota Institute of Science and Technology Studies (ISTECS) ketika menyelesaikan studi doktoralnya di University of Salford, Inggris (UK). [Pks.or.id]

Tinggalkan komentar