Anies Baswedan, Yusuf Mansur dan Babak Baru Media Islam Online


image

pks-cibitung.com [dee] Ada yang luput dari perhatian dari gonjang-ganjing soal doa di sekolah negeri. Fokus publik lebih terbetot pada dua sosok yang memiliki nama besar: Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan dan Ustadz Yusuf Mansur. Juga pada kebenaran informasi yang diberitakan media dan kesimpulan tentang testing water penguasa kepada umat Islam. Kalau kita sedikit jeli, masalah ini sepatutnya membuat umat Islam bergembira. Mengapa?

Saya berani menyimpulkan ini adalah babak baru media Islam khususnya yang berkhidmat di jalur online. Bahwa eksistensi mereka kini sudah sangat diperhitungkan. Keberadaan mereka mampu menggiring opini publik sehingga pihak yang terkait di dalamnya harus segera memberikan respon.
Rencana Anies Baswedan mengubah tata cara berdoa sebenarnya dia ungkapkan sepekan yang lalu. Setidaknya ada dua portal berita yang memuatnya.

http://news.liputan6.com/read/2141108/menteri-anies-siapkan-aturan-berdoa-sebelum-dan-sesudah-sekolah

http://news.detik.com/read/2014/12/01/161654/2764309/10/mendikbud-anies-sekolah-negeri-promosikan-sikap-berketuhanan-yang-maha-esa

Seminggu berlalu, gagasan Anies Baswedan menguap begitu saja. Tak ada yang mengkritisinya.Ide tersebut tenggelam oleh berbagai isu yang sangat cepat datang dan pergi: dari imigran Syiah sampai perahu asing yang dibakar. Publik baru menyadari adanya rencana Anies tersebut saat media Islam online yang dimotori http://www.islamedia.co memberitakannya.
Umat Islam terhenyak. Nada protes hilir mudik berdatangan di dunia maya. Media cetak pun ikut memberitakannya. Dan puncaknya ketika ulama kondang Ustadz Yusuf Mansur mengkritik keras rencana tersebut di akun twitternya. Gonjang-ganjing pun dimulai.

Hasilnya sungguh luar biasa. Menteri Anies Baswedan langsung merespon dengan menelpon Ustadz Yusuf Mansur. Ia mengklarifikasi pemberitaan yang berkembang di media online. Singkat kata isu itu tidak benar. Dan banyak pihak yang kemudian menyimpulkan klarifikasi Anies itu sebagai testing water.
Sebelum kasus ini muncul, kita juga pernah dihebohkan dengan rencana pengosongan kolom agama di KTP, masjid yang diawasi hingga pemotongan hewan qurban yang dilarang di sekolah dasar. Ketika isu itu diangkat media Islam online, respon pun segera berdatangan pula.

Inilah yang saya sebut sebagai kabar gembira bagi umat Islam. Media Islam, wabil khusus yang bergerak di dunia maya, memiliki peran sangat strategis di masa kini. Mereka bisa membentuk opini publik dan memaksa penguasa mengubah kebijakannya. Fungsi kontrol sosialnya dapat berjalan maksimal. Bahkan mereka bisa menjadi alat penekan.

Fenomena ini seperti yang dijanjikan Allah dalam Surat 49: 5 bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan. Ya, di saat umat Islam dikepung dengan media-media besar yang berpihak pada penguasa dan Barat, Allah memberikan kemudahan dengan sarana internet untuk melawan mereka. Tak perlu modal besar untuk melakukannya. Dan rekan-rekan media Islam online telah membuktikannya.

Erwyn Kurniawan
Sumber: http://www.kabarumat.com/

Download Aplikasi PKS CIBITUNG on Android di link – https://play.google.com/store/apps/details?id=com.pks.cibitung

Tinggalkan komentar