Pks-cibitung.com [mb] Bekasi – Aksi demonstrasi para buruh yang memperjuangkan Upah Minimum Kota (UMK) Kabupaten Bekasi berakhir tragis. Salah seorang buruh dikeroyok oleh beberapa petugas kepolisian dari satuan Brigade Mobil (Brimob).
“Kejadian (pengeroyokan-red) ini tadi pagi di depan pintu tol Kawasan Industri MM2100 Kabupaten Bekasi. Brimob brutal. Buruh dipukulin dan di keroyok aparat ,” ujar salah seorang demonstran, Sukri Sulaiman kepada pasberita, Jumat (21/11).
Dia juga mengimbau kepada para anggota DPRD Kabupaten Bekasi agar memperhatikan masalah ini.
“Tolong bapak ibu dewan. Kami sedang berjuang untuk kesejahteraan kami,” katanya.
Menurut Sukri, aparat itu dibayar dari pajak buruh. Oleh karena itu tidak etis aparat bertindak represif.
“Banyak kawan kami yang ditangkap paksa dan ditahan di pos PT. Buruh ditangkap lagi. Barisan depan habis
Ring 2 mundur,” katanya.
Sukri juga menuturkan bahwa di depan tol MM2100, mobil komando (mokom) ditahan, 1 buah motor mio dirusak dan massa buruh jadi terpencar.
“Ya Allah lindungi kami yang lagi berjuang untuk buruh Bekasi. Bolakkan hati aparat, Apindo, dan Pemerintah,” ujar Sukri melantunkan doa dan harapannya.
Sukri mengaku dirinya hanya memantau keadaan dari jauh karena khawatir jadi bulan-bulanan anggota Brimob yang brutal.
“Saya mantau dari jauh aja. Mendekat dikit dihajar,” katanya.
Sukri juga berharap informasi yang dia sampaikan agar diteruskan ke teman-teman elemen buruh lainnya.
“Tolong info ke KC dan PC, kru mokom PWK. Saya diamankan polisi di pos depan tol kawasm MM2100 Nono,” katanya.
Mengetahui hal ini, Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi langsung merespon.
Dia menginstruksikan kepada para buruh agar berkoordinasi dengan tim advokasi.
Hingga berita ini diturunkan para demonstran masih bertahan di lokasi, namun agak menjauh dari aparat.
“Proses negosiasi sedang berlangsung,” ujar Heri salah seorang aktivis buruh.(*)
Sumber pasberita.com
Rwposted by mbah SIPITUNG
PKS CIBITUNG 