Hubungan Diplomatik Amerika-Israel Tegang


[pkscibitung/abe] Kecemasan Israel atas hilangnya dukungan sekutu terbesar sekaligus terkuat Amerika Serikat nampaknya akan menjadi kenyataan. Diam-diam Negara Adidaya itu sudah menerapkan kebijakan menolak permintaan visa masuk ke Amerika dari anggota badan intelijen Israel termasuk Shin Bet (Badan Kontraspinonase Israel) dan Mossad (Dinas Rahasia Luar Negeri Israel).

Kebijakan ini bahkan sudah dijalani beberapa tahun terakhir. Personel intelijen senior Negeri Bintang Daud itu mengaku ada ratusan kasus anggota intelijen tidak bisa mengunjungi Amerika. Meski demikian tidak ada pernyataan resmi datang dari pemimpin kedua negara.

“Saya telah berada di Amerika puluhan kali sebagai bagian dari pekerjaan saya, dan saya tidak pernah menemukan masalah untuk mendapatkan sebuah visa.” ujar salah satu nara sumber intelijen enggan menyebutkan nama.

Fenomena penolakan visa ini dilaporkan meluas ke warga Israel sudah berada di Amerika. Personel keamanan bekerja di Amerika dilaporkan hanya diberi visa jangka pendek, dan dipaksa untuk meninggalkan Kanada dan menunggu beberapa pekan agar visa mereka diperbarui.

Beberapa orang Israel yang ditolak masuk ke Amerika telah merencanakan untuk bertemu dengan pemilik bisnis Amerika untuk membahas masalah impor produk mereka kepada Israel. Mereka memperingatkan bahwa masalah visa ini bisa berarti transaksi yang berpotensi menguntungkan dibatalkan.

Laporan itu mengikuti pengungkapan pada Februari lalu bahwa Kementerian Luar Negeri Amerika semakin menolak permintaan visa dari warga negara Israel. Data yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri menunjukkan peningkatan sebesar 80 persen dalam jumlah permintaan visa yang ditolak pada 2013.

Secara total, 9,7 persen permintaan visa turis dari Israel ditolak pada 2013, naik dari 5,4 persen pada 2012. Pada 2007, hanya 2,5 persen permintaan yang ditolak.

Sumber-sumber dari konsuler Kementerian Luar Negeri Israel menuduh pejabat dari Kementerian Luar Negeri Amerika menolak permintaan visa dari warga Israel atas alasan politik, dengan tujuan untuk melucuti Israel dari status ‘daftar putih’, sebuah status yang diberikan hanya kepada negara-negara dengan tingkat penolakan visa di bawah tiga persen.

Israel mungkin memang harus berhenti bertingkah dan memikirkan perdamaian ketimbang mencari alasan agar Amerika menyerang negara lain.

*Sumber : Merdeka

Tinggalkan komentar