[#AYTKTM] DR Mardani Ali Sera : “Nikmatnya Mengenal dan Melayani Masyarakat”


[pkscibitung/TM]- Suatu ketika dalam dinding sebuah group Facebook seorang yang entah apa maksudnya menuliskan  bahwa #AYTKTM [Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Melayani] hanya dilakukan oleh kader grassroot, sementara para elit politik tidak melakukannya.  Padahal jauh-jauh hari mereka telah melayani masyarakat hingga pelosok desa tanpa publikasi,

Salah satunya adalah DR Mardani Ali Sera. Di tengah kesibukanya sebagai Anggota dewan dan Ketua DPP Bidang humas, setelah terjalin komunikasi dengan team Media Sipitung  Alhamdulillah beliau mau  menyempatkan diri menuliskan  kisah perjalanansilaturrahmi kepada masyarakat.  Semoga kita bisa menggali hikmah  dari kisah perjalannya, berikut kisahnya.    

******

Sejak awal Januari, jadwal masa Sidang Pertama Periode 2013-2014 sudah selesai. Waktunya reses, bersama tim dibuatlah jadwal kunjungan untuk tiga kabupaten, Bekasi, Karawang dan Purwakarta. Ada banyak kisah indah terasakan. Bahkan jika boleh jujur, waktu reses adalah pengalaman belajar terbaik. Lebih nikmat dibanding saat bahas RUU dan Pengawasan lainnya.

Jum’at lalu ( 3/1/14), petualangan di mulai dengan  mengisi khutbah Jum’at di Al Muhajirin membahas tentang  perkembangan isu-isu legislasi mulai dari upaya penghapusan kolom agama di KTP hingga upaya revisi UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang salah satu targetnya adalah mempermudah kawin campur.  Dilanjutkan dengan perjalanan mengelilingi dapil (Daerah Pemilihan)  mulai dari Perumahan PMI di Tambun Utara, Desa Sri Mekar dan Sriamur di Kec Sukawangi hingga beberapa titik di Desa Kedung Jaya Kecamatan  Babelan.

Di Perumahan PMI bertemu dengan  kader dan relawan PKS Ustadz Wiwin dan kawan-kawan.  Ada cerita menarik tentang bagaimana tim Ustadz Wiwin, ada cara yang  cerdik dalam menguasai titik strategis untuk pemasangan bendera partai.  Mulaidari  lokasi hingga ukuran bendera yang saling berkompetisi.  Subhanallah, semangat kader dan relawan memperjuangkan hal yang kelihatan kecil tapi sebetulnya sangat membanggakan. Mulai mencari titik strategis, memasang atribut yang sesuai dan berdaya ungkit tinggi hingga menjaganya dari  gangguan dan ancaman pihak lain. Maafkan kami wahai para kader dan relawan, tidak akan terbayar jasamu.  Biar Allah Ta’ala saja yang membalasnya. Tugas kami: mendatangi, Mekarengapresiasi membantu semampunya dan selalu tersenyum dan menyemangati kalian. Sekali lagi maafkan kami, saya khususnya.

IMG-20140103-00325

Pertemuan dengan Kadus Sri Mekar

Titik kedua lebih spesial. Mendatangi rumah keluarga besar Marsin yang baru saja merayakan khitan dan gunting rambut anaknya Putri yang berusia dua bulan. Selain mendoakan juga dialog dengan kakeknya yang berusia 67 tahun.  Agak spesial karena sang kakek langsung mengajak saya ke kamar khususnya yang dipenuhi keris dan asap kemenyan.  Astagfirullah, terpaksalah  disuarakan bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah Ta’ala.  Besar kecil dukungan manusia dan makhluq hanyalah wasilah dari turunnya kasih sayang dari  Allah ta’ala. Sampai saya diminta foto khusus saya mendoakan ananda Putri (lihat foto).

Ust Mardani Mendoakan bayi

Mendoakan Ananda Putri

Titik ketiga, mengunjungi Kepala Dusun masih di Desa Suka Mekar Kecamatan Sukawangi.  Halaman yang luas dan teras yang nyaman walau duduk lesehan (lihat foto) membuat kita nyaman diskusi ringan. Ada kejadian kecil, seorang tetangga yang  berprofesi sebagai  petani  bertanya,” Bapak yang suka ada di TV khan?’.   Saya jawab dengan senyum dan anggukan. Subhanallah petani-petani kita ternyata banyak yang melek politik.  Dalam pertemuan ini dibahas tentang  RUU Komando Cadangan, yang akan mewajibkan warga negara berusia 25-55 tahun ikut program bela negara/wajib militer selama enam bulan dibiayai negara. Agar SDM kita memiliki disiplin, tangguh dan punya kemampuan bela negara. Plus juga bahas RUU Bank Petani. Negeri dimana mayoritas penduduknya petani, tapi ironis membiarkan petani terjerat rentenir dan ijon. Dengan  UU Petani, diharapkan perlindungan dan pemodalan bagi petani diurus secara serius oleh negara melalui Bank Petani. Sayangnya, diskusi tidak bisa mendalam, karena tim yang mengatur jadwal sudah mengingatkan titik  ke empat sudah menunggu sejak ba’da magrib. Padahal ketika itu sudah jam delapan malam.

Titik keempat bertemu dengan perwakilan para pemuda di rumah Bang Odoy Sriamur Kecamatan Sukawangi. Dengan perwakilan pemuda kita bicara tentang tujuan PKS bukan mendudukkan caleg-calegnya di kursi dewan.  Bukan!!,  yang utama adalah  kehadiran PKS dapat dirasakan manfaatnya oleh publik.  Khususnya dalam penguatan kualitas iman, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan baik di kalangan pemuda, orang tua dan desa.  Kalau ada pengurus atau caleg PKS sibuk dengan  agenda pribadi  maka itu tidak sesuai dengan misi didirikannya PKS.  Saya  sering mengundang para tokoh pemuda untuk  datang ke rumah atau ke kantor di DPR Senayan. Kebetulan karena masih banyak Pembahasan RUU, kami punya strategi Senin-Kamis mengundang para tokoh dari tiga kabupaten untuk datang ke ruangan saya di Gedung Nusantarta 1 lantai 3 ruangan 335. Alhamdulillah sudah puluhan tokoh masyarakat, ustadz dan ustadzah Majelis Taklim, Mahasiswa, Guru, tukang Ojek, Petani hingga tukang Bakso sudah kami layani di DPR. Pertemuan lagi-lagi tidak dapat berlangsung lama karena  titik berikutnya sudah menunggu.

Titik kelima, dirumah Ketua RT Helmi di Kelurahan Kebalen Kecamatan  Babelan. Tidak kurang empat ketua RT hadir. Indahnya, sebagian besar adalah RT yg sudah berinteraksi sejak tahun  2009. Jadilah reuni yang justru membuat saya tambah semangat dengan meminta kepada semua yang hadir agar segera menjadwalkan pertemuan/kunjungan pada  rumah-rumah  yang dulu di tahun  2009 sudah pernah  didatangi.  Rupanya para ketua  RT ini rata-rata mereka  sudah lebih dulu bertemu dengan istri saya. Kebetulan pada beberapa  kesempatan karena saya kadang dapat tugas untuk keluar kota,maka  istri bersama bu Kiki, seorang relawan yang sangat tangguh, mereka  berdua jalan berkeliling ditemani oleh Bang Otib dan para mandor berputar  menyapa para konstituen.

IMG-20140103-00332

Dirumah RT Hilmi

Ada beberapa  isu yang dibincangkan ketika berkumpul dengan para ketua RT itu. Mulai dari membahas tentang kondisi para Caleg yang sudah bergerilya hingga janji-janji  yang tidak dipenuhi mereka. Saya tegas mengatakan, kita di PKS menawarkan persaudaraan, keterbukaan dan kerjasama untuk  wata’awanu ‘alal birri wat taqwa. Alhamdulillah,  karena kita memang tidak datang lima tahun  sekali, melainkan sudah menjaganya selama ini. Lagi-lagi the bell is ringing,  tim penjaga waktu sudah mengingatkan ada dua titik lagi yang sudah menunggu. Waktu menunjukkan pk 22…., untuk  pose bisa dilihat di foto.

Titik berikutnya di Desa Kedung Jaya Kecamatan  Babelan. Bertemu dengan  DKM dan guru-guru madrasah.  Subhanallah mendengar cerita jiddiyah (Kesungguhan)bagaimana mereka berswadaya membangun masjid juga mendengar kisah  perjuangan pak Pungut sebagai guru madrasah  membuat saya sadar betapa usaha yang  saya lakukan sangat jauh kurangnya dibanding apa yang telah dilakukan oleh para pejuang keikhlasan yang ada di masyarakat. Saya menyatakan siap menjadi jembatan dan pelayan bagi para hadirin untuk sama-sama  membangun peradaban kecil yang membawa manfaat bagi warga kampung dan desa sekitar. Saya serahkan dua buah buku yang menceritakan tanggung jawab seorang anggota DPR termasuk daftar dana reses yang diberikan negara 150 juta rupiah per kali reses. Walau belum banyak membantu,  Alhanmdulillah, silaturahim sudah tersambung  dan semoga Allah menjaga dan menguatkannya sebagai  wasilah untuk  amal shaleh.

Titik terakhir di RT Tumi juga di Desa Kedung Jaya. Dititik ini, tim relawan sudah membangun jaling (jalan lingkungan) yg merupakan bagian dari dana aspirasi ikhwah Aleg Kabupaten. Alhamdulillah, lagi-lagi  RT Tumi dan kawan-kawan ternyata sudah pernah  dikunjungi istri bersama bu Kiki. Kedatangan saya, menjelang pergantian hari, hanyalah menyempurnakan proses yang sudah dimulai oleh tim relawan, istri dan timnya diakhiri dengan kedatangan kami. Bersamaan dengan pergantian hari, kami akhiri petualangan indah silaturahim hari ini untuk tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi.

IMG-20140103-00334

Di Kedung Jaya Dengan DKM dan Guru Madrasah

Sebelum berpisah dengan  tim relawan, kami berkumpul menikmati nasi uduk Mpo Tuti di dekat Pasar Babelan.  Letih pasti, baju dan mobil yg berdebu adalah konsekuensi tapi yang membahagiakan mata-mata berbinar daritim relawan membuat perjalanan sepanjang hari ini menyisakan kenikmatan yang tak terperi. Alhamdulillah wa jazakumullahu khairan katsiro utk semua yg sdh berusaha mewujudkan karaker PKS sebagai partai Islam yg selalu berusaha untuk dekat dan melayani masyarakat.

IMG-20140104-00337

Makan Nasi Uduk Mpok Tuti

Tinggalkan komentar