Kebenaran Semakin Mendekat karena “Badai Pasti Berlalu”


pkscibitung.com- Berita miring terus dihembuskan ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS), namun satu persatu fitnah itu mulai menemui titik terangnya. Kasus dana hibah safari dakwah PKS yang diduga merupakan aliran dana dari kasus BJB kini dihentikan penyelidikannya karena tidak ada bukti yang ditemukan.

Titik terang lainnya yaitu pengakuan Ahmad Fathanah di persidangan Jumat lalu bahwa ia mengaku tidak ada dana yang mengalir ke PKS, dan Fathanah sendiri meminta maaf kepada PKS seusai persidangan berlangsung. Keterangan ini pun diperkuat oleh pernyataan ketua PPATK, M Yusuf. Dia memastikan tidak menemukan transaksi langsung yang diberikan dari tersangka kasus suap impor daging sapi kepada DPP PKS. Begitu pula keterangan dari Jubir KPK, Johan Budi yang dalam keterangan persnya mengatakan tidak ada dana Fathanah yang mengalir ke Partai berlambang bulan sabit kembar itu.

“(Sejauh ini) tidak ditemukan dana dari AF ke partai,” kata juru bicara KPK, Johan Budi, Senin (20/5/2013).

Kini kebenaran itu semakin terungkap dan semakin menambah semangat kader untuk terus bekerja dan percaya pada para qiyadah di partai dakwah ini. PKS akan semakin solid dan hebat dengan semangat kadernya yang semakin menggunung. Sebagaimana Ray Rangkuti ungkapkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera bisa hebat karena kadernya.

Pada malam ini pun 21-05-2013, ILC kembali menarik perhatian jutaan rakyat Indonesia, walaupun PKS tidak mengirimkan kadernya pada acara tersebut, tetapi PKS di ILC malam ini: “Menyerang Tanpa pasukan, Menang Tanpa Merendahkan, Kesaktian Tanpa Ajian” karena para pakar hukum memberikan argument yang benar dan sesuai fakta.

Hari ini, tepatnya siang tadi, sebuah puisi dibuat oleh Juru bicara PKS, Mardani Ali Sera yang bertajuk “Badai Pasti Berlalu” sebagai ungkapan bahwa semua kemelut yang sedang dihadapi oleh PKS pasti akan berlalu.

Berikut Puisi Mardani Ali Sera yang dibuat siang tadi:

Manusia itu seperti sebuah buku
Halaman depan adalah saat lahir
Halaman belakang adalah saat kematian
Tiap-tiap lembaran adalah tiap-tiap hari dalam kehidupan yang kita lakukan

Sekali tertulis, tidak akan bisa diubah kembali
Tetapi, seburuk apapun halaman sebelumnya, masih tersedia halaman selanjutnya yang Putih dan Bersih

Maka tulislah buku tersebut dengan hal-hal yang baik. Sehingga buku itu menjadi peninggalan indah kita.

Begitulah sebaiknya kita menjalani sebuah samudera kehidupan. Bahwa hidup ini laksana sebuah buku, maka ketika halaman sebelumnya tertulis keburukan, maka tugas kita sebagai manusia adalah mengisi halaman selanjutnya dengan kebaikan dan begitulah seterusnya.

“seburuk apapun halaman sebelumnya, masih tersedia halaman selanjutnya yang Putih dan Bersih”

Puisi ini adalah sebuah pesan dan penyemangat untuk semua kader dan simpatisan PKS. Bahwa Badai Pasti Berlalu.

Sumber : http://m.facebook.com/photo.php?fbid=511397102241018&id=149593628421369&set=a.153566278024104.26488.149593628421369&_rdr#511420135572048

Posted by : SahabatBaik.

Tinggalkan komentar